Kota Bersejarah Fez di Maroko dan Jejak Andalusia: Perpaduan Budaya Islam, Arab, dan Maghribi dalam Warisan Dunia
Fez, kota bersejarah di Maroko, menyimpan jejak kebudayaan Andalusia dalam arsitektur, pendidikan, dan seni. Artikel ini mengulas hubungan erat antara Fez dan peradaban Islam Andalusia yang membentuk identitas budaya unik di Afrika Utara.
Fez, salah satu kota tertua dan paling bersejarah di Maroko, bukan hanya pusat spiritual dan intelektual negara tersebut, tetapi juga menjadi penyimpan jejak kebudayaan Andalusia yang kaya. Didirikan pada abad ke-8 oleh Idris I, Fez berkembang menjadi ibu kota dinasti Idrisiyah dan kemudian dikenal sebagai pusat pembelajaran Islam dan perdagangan yang berpengaruh di Afrika Utara.
Dengan labirin medina (kota tua) terbesar di dunia, madrasah-madrasah megah, serta arsitektur khas Maghribi-Andalusia yang masih utuh hingga kini, Fez menawarkan panorama sejarah yang mencerminkan pengaruh peradaban Islam Spanyol (Andalusia) secara mendalam—baik dari sisi budaya, arsitektur, maupun struktur sosial.
Sejarah Awal dan Peran Fez dalam Dunia Islam
Fez mencapai puncak kejayaannya pada abad ke-13 hingga ke-15 di bawah Dinasti Marinid. Pada masa ini, kota menjadi pusat perdagangan, produksi kerajinan, dan pendidikan Islam yang menyaingi kota-kota besar seperti Kairo dan Baghdad.
Namun yang paling menarik adalah migrasi besar-besaran penduduk Muslim dan Yahudi dari Andalusia setelah jatuhnya kota Córdoba dan Granada. Pengungsi ini membawa serta pengetahuan, seni, dan gaya hidup Andalusia ke Maroko. Fez pun menjadi wadah alami pelestarian warisan Andalusia yang nyaris punah di Semenanjung Iberia setelah Reconquista.
Jejak Andalusia dalam Arsitektur dan Pendidikan
Salah satu pengaruh paling nyata dari kebudayaan Andalusia di Fez adalah dalam bidang arsitektur dan sistem pendidikan Islam.
1. Universitas Al-Qarawiyyin
Didirikan pada tahun 859 oleh Fatima al-Fihri, Universitas Al-Qarawiyyin di Fez dianggap sebagai universitas tertua di dunia yang masih beroperasi. Kurikulumnya menggabungkan filsafat, astronomi, hukum Islam, dan matematika, yang merupakan ciri khas pendekatan ilmiah Andalusia yang holistik.
2. Madrasah Bou Inania dan Al-Attarine
Dua madrasah terkenal di Fez ini menampilkan motif geometris dan kaligrafi Arab-Andalusia, serta penggunaan keramik zellige, plester ukir (stucco), dan kayu cedar yang diukir rumit—semua teknik yang diperkenalkan oleh para pengrajin dari Al-Andalus.
Medina Fez: Kota Tua yang Menyimpan Memori Andalusia
Fes el-Bali, kawasan kota tua yang terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, adalah labirin jalan sempit yang dihuni oleh pasar-pasar tradisional (souq), rumah-rumah tua, masjid, dan hammam yang mempertahankan struktur kota Islam klasik. Konsep ini serupa dengan tata kota Andalusia yang meliputi area hunian, pasar, dan tempat ibadah dalam satu kawasan terpadu.
Desain bangunan rumah yang tertutup ke luar namun terbuka ke dalam dengan halaman tengah (riad) juga berasal dari tradisi Andalusia-Maghribi, di mana privasi dan kesejukan alami menjadi pertimbangan utama dalam arsitektur.
Seni dan Musik Andalusia yang Hidup di Fez
Budaya Andalusia tidak hanya hidup dalam bangunan, tetapi juga dalam musik dan seni pertunjukan. Musik Andalusian klasik atau al-âla, yang menggabungkan puisi Arab dengan melodi Persia dan Berber, tetap dilestarikan dalam konser-konser dan festival di Fez.
Festival Musik Suci Dunia di Fez adalah salah satu acara bergengsi internasional yang menampilkan musik spiritual dari berbagai tradisi, termasuk musik sufi dan Andalusia klasik, sebagai bentuk penghormatan terhadap warisan budaya pluralistik kota ini.
Identitas Multikultural dan Modernitas yang Mengakar
Fez hari ini tetap menjadi kota yang menggabungkan warisan sejarah dengan dinamika modern. Pengaruh Andalusia tak hanya bertahan sebagai memori, tetapi hidup dalam bentuk sekolah-sekolah keagamaan, kerajinan kulit (seperti Chouara Tannery), serta peran Fez sebagai salah satu kota spiritual Islam paling penting di dunia.
Pelestarian kawasan bersejarah dan pelibatan komunitas lokal dalam program konservasi menunjukkan bahwa Fez tidak sekadar membekukan masa lalu, tetapi merawatnya sebagai fondasi identitas budaya nasional Maroko.
Kesimpulan
Kota Fez adalah jembatan peradaban antara Afrika Utara dan warisan Andalusia. Melalui arsitektur, pendidikan, seni, dan sistem sosialnya, Fez mencerminkan interaksi harmonis antara budaya Islam Barat dan Maghribi, yang terus hidup dan berkembang hingga hari ini.
Mengunjungi Fez berarti menyusuri koridor waktu, di mana jejak keagungan Andalusia masih terasa dalam setiap sudut gang sempit, denting musik klasik, dan kilau mosaik di dinding madrasah. Kota ini bukan hanya simbol sejarah, tetapi juga cerminan dari daya tahan budaya dalam menjaga identitas di tengah perubahan zaman.